Tuesday, January 11, 2011

Manajemen Keamanan sistem

Keamanan Sistem pastinya mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Adapun tujuan Keamanan dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Pengendalian Akses dicapai melalui 3 langkah proses, yang mencakup :
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.
Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi. Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.
AREA PENGONTROLAN CBIS
  • Kontrol Proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS.
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS.
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS.
5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
  • Kontrol Disain Sistem
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
- Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
a. Permulaan dokumen sumber
b. Kewenangan
c. Pembuatan input computer
d. Penanganan kesalahan
e. Penyimpanan dokumen sumber

- Entri Transaksi (Transaction Entry)
Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
a. Entri data
b. Verifikasi data
c. Penanganan kesalahan
d. Penyeimbangan batch
- Komunikasi Data (Data Communication)
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
a. Kontrol pengiriman pesan
b. Kontrol saluran (channel) komunikasi
c. Kontrol penerimaan pesan
d. Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
- Pemrosesan Komputer (Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
a. Penanganan data
b. Penanganan kesalahan
c. Database dan perpustakaan software
Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS). Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :
a. Kata kunci (Password)
b. Direktori pemakai (User Directory)
c. Direktori elemen data (Field Directory)
d. Enkripsi (Encryption)
- Output Komputer (Computer Output)
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
a. Penyeimbangan operasi komputer
b. Distribusi
c. Penyeimbangan departemen pemakai
d. Penanganan kesalahan
e. Penyimpanan record
  • Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1. Struktur organisasional
2. Kontrol perpustakaan
3. Pemeliharaan peralatan
4. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
5. Perencanaan disaster, meliputi area :
- Rencana keadaan darurat (emergency plan)
- Rencana back-up (backup plan)
- Rencana record penting (vital record plan)
- Rencana recovery (recovery plan)
Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :
- Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga

Dan pada intinya, Ada 10 kesalahan yang paling sering dilakukan organisasi dalam hal keamanan informasi :
1. Tidak memiliki strategi keamanan informasi
2. Gagal mendapatkan dukungan ahli untuk program keamanan
3. Beranggapan keamanan hanyalah teknologi atau masalah divisi TI
4. Menyamakan compliance dengan security
5. Lebih memfokuskan pada perbaikan jangka pendek
6. Gagal mengidentifikasi pentingnya progam pemahaman keamanan (security awareness program)
7. Gagal mengidentifikasi kegagalan keamanan perimeter tradisional
8. Gagal melindungi notebook dan PC perusahaan
9. Gagal memahami hubungan keamanan TI dengan proses bisnis
10. Gagal membentuk changes management yang efektif

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Manajemen Keamanan sistem"

Post a Comment